Surabaya tak hanya terkenal dengan warisan sejarah dan cerita para pahlawan saja, tetapi juga kota dengan banyak masakan unik. Kota ini menyajikan selera yang unik dan resep otentik sebagai daya pikatnya. Fakta bahwa beberapa restoran di Surabaya 'ketinggalan zaman' tidak dapat disangkal. Restoran-restoran tersebut telah melalui waktu dan tren masakan Indonesia namun posisi mereka tetap tidak tergantikan. Wisatawan juga tampak melakukan wisata kuliner sebagai suatu keharusan saat mengunjungi Surabaya.
Berikut adalah beberapa masakan khas Surabaya yang harus dicicipi oleh pengunjung. Bersiaplah untuk mencoba hidangan yang akan meleleh di mulut Anda!
RAWON SETAN
Jangan takut dengan namanya! Bahkan, Rawon Setan tidak seram seperti yang dibayangkan. Istilah "setan" digunakan untuk menandai bahwa warung tersebut secara rutin terbuka hingga menjelang subuh dan tetap ramai oleh orang-orang. Warung Rawon Setan terletak di Jl. Embong Malang 78, atau kurang dari 20 menit dari Grand Inna Tunjungan Surabaya. Warung ini merupakan jenis restoran legendaris yang khas yang selalu bersaing dengan perkembangan bisnis kuliner di Surabaya saat ini.
Rawon Setan dicirikan dengan kuah hitamnya. Warna hitam pada awalnya diproduksi oleh kluwak - Pangium Edule - sebagai bahan utama kuah. Kluwak berkontribusi terhadap aroma segar Rawon dan rasanya yang gurih. Tauge hadir untuk melengkapi rasa dan memberikan suara renyah sambil memakannya.
Orang akan merasa sulit untuk berpaling dari Rawon ini ketika mereka mencoba daging matang yang dimasak dengan baik. Tekstur dagingnya lembut namun padat. Campuran sempurna ini akan disajikan dengan sepiring nasi hangat dan telur asin yang lezat.
LONTONG BALAP GARUDA PAK GENDUT
Sekitar tahun 1956, di Jl. Kranggan Surabaya, tepatnya di dekat Bioskop Garuda, kami biasanya melihat beberapa orang berjalan cepat sambil membawa beban yang besar di lengan kanan dan kirinya. Karena beban besar yang mereka bawa, mereka berjalan cepat seolah-olah mereka bersaing dalam perlombaan. Orang-orang itu membawa salah satu menu kuliner lontong di Surabaya yang terkenal sampai hari ini yang disebut Lontong Balap.
Pak Gendut adalah nama yang sudah dikenal sebagai juru masak terkemuka di kalangan pecinta balap lontong. Dari warung sederhana, sekarang warung lontong balap Pak Gendut tersebar luas di seluruh Surabaya. Menu ini menjadi salah satu masakan khas yang sangat direkomendasikan yang harus dicoba oleh pengunjung.
TAHU TEK PAK JAYEN
Tahu Tek Pak Jayen berlokasi di Jl. Dharma Husada Indah No.C-2 Mojo Klanggru, Surabaya. Warung yang sederhana ini memberikan rasa Tahu yang luar biasa kepada para pengunjung. Warung ini dibuka pada pukul 18:00 dan secara konsisten dikunjungi oleh konsumen setianya. Dalam penyajian Tahu Tek, terdiri dari lontong, potongan tahu, kentang dan telur yang dipotong-potong menggunakan gunting. Untuk melengkapi rasa, tauge dan irisan mentimun segar disatukan. Sebagai sentuhan akhir, bumbu krim yang terbuat dari pasta udang (dikenal sebagai petis) dituangkan di atasnya.
RUJAK CINGUR GENTENG DURASIM
Di Surabaya, ada beberapa restoran legendaris yang menyajikan rujak cingur sebagai hidangan utama mereka. Salah satunya adalah Rujak Cingur Genteng Durasim. Restoran ini terletak di Jl. Durasim Genteng Surabaya, dekat dengan Pasar Genteng, pasar suvenir yang ada di Surabaya.
Restoran sederhana ini sekarang berusia 71 tahun dan dijalankan oleh generasi ketiga. Alu (dikenal sebagai ulegan) telah digunakan dari generasi ke generasi dan menjadi saksi sejarahnya.
Rujak cingur terdiri dari sayuran, tahu, tempe, mentimun, ubi, belimbing, kedondong, mangga, dan tentu saja cingur. Cingur (atau dikenal sebagai ‘mulut’ dalam bahasa Jawa) sebenarnya adalah bagian dari mulut sapi. Cingur membutuhkan beberapa proses sebelum ditambahkan ke rujak. Pertama, direbus kemudian digoreng dan akhirnya dicampur menjadi rujak. **
Sumber: Majalah Gracious